Kebutuhan ekonomi dan uang tunai cepat memang masih menjadi alasan utama mengapa seseorang harus lebih bekerja giat untuk mencari nafkah. Bahkan, terkadang ada orang yang rela kerja siang malam hanya untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan sandang pangan sehari-hari. Meski demikian, terkadang upah bekerja siang malam tersebut dirasa masih kurang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Alhasil, banyak yang mencari pekerjaan sampingan demi kebutuhan tersebut.
Selain itu, mereka jua biasanya mengandalkan jasa peminjaman uang demi menutupi kekurangan ekonomi. Namun, tidak semua jasa peminjaman uang dapat meloloskan aplikasi peminjaman masyarakat pada level ini. Sebab, ada rentetan persyaratan yang dianggap cukup menyulitkan, oleh sebab itu kebutuhan uang tunai cepat menjadi cukup sulit akibat dari kondisi seperti ini. Akibat itu, banyak diantara mereka yang beralih ke jasa pinjaman tunai konvensional seperti rentenir yang cukup mudah dijumpai di kawasan kota dan desa di ibu kota. Hanya saja, rentenir biasanya menerapkan bunga yang begitu tinggi, terlebih jika nasabah tersebut telat mengembalikan uang pinjaman.
Padahal saat ini ada banyak sekali jasa pinjaman uang tunai cepat berdimensi online yang mereka bisa jumpai di internet. Modal untuk mengakses situs ini pun terbilang cukup mudah, yakni hanya dengan bermodalkan handphone dan koneksi internet. Yang menjadi masalah adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat akan eksistensi lembaga finance technology (fintech) seperti ini. Alhasil, keberadaanya lembaga keuangan jenis online ini cukup sulit diendus oleh masyarakat di kalangan menengah ke bawah. Padahal, bunga dan proses yang diminta cukup mudah dan tidak bertele-tele seperti pada lembaga konvensional.
Andai kata pemerintah mau mensosialisasikan eksistensi dan tata cara penggunaannya, maka akan ada banyak masyarakat Indonesia yang sadar dan mulai beralih untuk menggunakan layanan finansial berdimensi online. Manfaatnya pun dirasa cukup banyak, salah satunya adalah dari segi keamanan. Uang tunai cepat dari internet yang dikirim melalui metode transfer untuk akan menggenjot tindak kriminal di jalan raya, istilah rampok atau copet tentu tidak akan kita jumpai pada nasabah yang memanfaatkan layanan seperti ini. Sebab, uang pinjaman tersebut akan dikirimkan melalui transfer, di mana tidak ada celah bagi pelaku kriminal untuk mencuri uang tersebut.
Sementara pada metode konvensional, nasabah harus terlebih dahulu menyambangi bank terdekat untuk mengambil uang tersebut. Dari banyak kasus, ada orang yang berniat tidak baik mengendus nasabah yang tengah mengambil sejumlah dana pinjaman tersebut. Dari sini lah biasanya tindak kriminal bermula. Bahkan, ada beberapa nasabah yang sengaja menyewa aparat keamanan untuk mengambil uang dalam jumlah tersebut. Hal-hal seperti ini tentu akan cukup menyulitkan, meski demikian kita harus mewaspadai dan mewanti-wanti hal tersebut salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada saat ini.
Kebutuhan masyarakat akan teknologi saat ini dirasa sangat signifikan, hanya saja banyak diantara mereka yang baru menyalurkan dahaga teknologinya ke hal-hal yang kurang membawa maslahat. Teknologi baru dimaknai sebatas pada Facebook, game, dan aplikasi sosial chat lainnya. Padahal, ada banyak sekali manfaat dari teknologi yang bisa mereka ekstrak, salah satunya yakni untuk mendapatkan uang tunai cepat melalui teknologi yang mereka genggam sehari-hari. Penggunaan teknologi tentunya harus dengan bimbingan orang terdekat agar masing-masing individu mampu memanfaatkannya ke dalam hal yang lebih positif sehingga akan membawa dampak baik bagi orang-orang di sekitarnya tersebut.
Selain itu, mereka jua biasanya mengandalkan jasa peminjaman uang demi menutupi kekurangan ekonomi. Namun, tidak semua jasa peminjaman uang dapat meloloskan aplikasi peminjaman masyarakat pada level ini. Sebab, ada rentetan persyaratan yang dianggap cukup menyulitkan, oleh sebab itu kebutuhan uang tunai cepat menjadi cukup sulit akibat dari kondisi seperti ini. Akibat itu, banyak diantara mereka yang beralih ke jasa pinjaman tunai konvensional seperti rentenir yang cukup mudah dijumpai di kawasan kota dan desa di ibu kota. Hanya saja, rentenir biasanya menerapkan bunga yang begitu tinggi, terlebih jika nasabah tersebut telat mengembalikan uang pinjaman.
Padahal saat ini ada banyak sekali jasa pinjaman uang tunai cepat berdimensi online yang mereka bisa jumpai di internet. Modal untuk mengakses situs ini pun terbilang cukup mudah, yakni hanya dengan bermodalkan handphone dan koneksi internet. Yang menjadi masalah adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat akan eksistensi lembaga finance technology (fintech) seperti ini. Alhasil, keberadaanya lembaga keuangan jenis online ini cukup sulit diendus oleh masyarakat di kalangan menengah ke bawah. Padahal, bunga dan proses yang diminta cukup mudah dan tidak bertele-tele seperti pada lembaga konvensional.
Andai kata pemerintah mau mensosialisasikan eksistensi dan tata cara penggunaannya, maka akan ada banyak masyarakat Indonesia yang sadar dan mulai beralih untuk menggunakan layanan finansial berdimensi online. Manfaatnya pun dirasa cukup banyak, salah satunya adalah dari segi keamanan. Uang tunai cepat dari internet yang dikirim melalui metode transfer untuk akan menggenjot tindak kriminal di jalan raya, istilah rampok atau copet tentu tidak akan kita jumpai pada nasabah yang memanfaatkan layanan seperti ini. Sebab, uang pinjaman tersebut akan dikirimkan melalui transfer, di mana tidak ada celah bagi pelaku kriminal untuk mencuri uang tersebut.
Sementara pada metode konvensional, nasabah harus terlebih dahulu menyambangi bank terdekat untuk mengambil uang tersebut. Dari banyak kasus, ada orang yang berniat tidak baik mengendus nasabah yang tengah mengambil sejumlah dana pinjaman tersebut. Dari sini lah biasanya tindak kriminal bermula. Bahkan, ada beberapa nasabah yang sengaja menyewa aparat keamanan untuk mengambil uang dalam jumlah tersebut. Hal-hal seperti ini tentu akan cukup menyulitkan, meski demikian kita harus mewaspadai dan mewanti-wanti hal tersebut salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada saat ini.
Kebutuhan masyarakat akan teknologi saat ini dirasa sangat signifikan, hanya saja banyak diantara mereka yang baru menyalurkan dahaga teknologinya ke hal-hal yang kurang membawa maslahat. Teknologi baru dimaknai sebatas pada Facebook, game, dan aplikasi sosial chat lainnya. Padahal, ada banyak sekali manfaat dari teknologi yang bisa mereka ekstrak, salah satunya yakni untuk mendapatkan uang tunai cepat melalui teknologi yang mereka genggam sehari-hari. Penggunaan teknologi tentunya harus dengan bimbingan orang terdekat agar masing-masing individu mampu memanfaatkannya ke dalam hal yang lebih positif sehingga akan membawa dampak baik bagi orang-orang di sekitarnya tersebut.
